Jumat, 06 Maret 2020

Sholat untuk Sukses


Tulisan ini adalah tentang sholat dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Tulisan ini merupakan review kembali materi yang pernah saya peroleh selama menjalani kegiatan pelatihan pengembangan desa, di Ciseeng Bogor selama lebih kurang 7 hari pada tahun 2017/2018 lalu. Kalau tidak salah materi ini disampaikan oleh Pak Adi Setiadi (Ownernya Pelita Desa). Saat itu kami dikumpulkan di teras rumah tempat kami berkumpul dan istirahat (kami nginap serumah semua, perempuan sebagian di kamar dan sebagian lagi di ruang tengah, sementara kami tidur di teras). Dalam pertemuan singkat itu, aku ingat dengan materi ini. Sholat dan nilai-nilainya.
Yang ternyata, apabila kita hayati betul dan kita memeliharanya dengan baik, maka nilai-nilai itu akan tertanan dalam pribadi kita. Jika ada yang salah dalam nilai-nilai tersebut, maka gampang saja. Cek sholatmu. 
Nilai-nilai ini seringkali disebutkan oleh trainer-trainer atau motivator dalam seminar-seminar motivasi mencapai sukses. Tanpa kita sadari, sebenarnnya kita sudah bersimulasi sejak lama, namun kita kurang menyadari.

1. Pertama, sholat itu wajib dilaksanakan oleh umat islam lima kali sehari, setiap hari jika ia islam. Tidak boleh tinggal jika ia sudah  menyatakannya. Nilai ini adalah nilai komitmen, bahwa setelah berucap maka tanggung resikonya. Laksanakan kewajiban meski harus berulang-ulang. Sholat adalah bukti bahwa kita komitmen dengan kataa-kata kita. Maka jika komitmen kita mulai menurun, maka cek sholat kita. Boleh jadi ada yang salah. Jumlah rakaat yang kita laksanakan juga begitu, shubuh harus dua rakaat, zuhur empat rakaat, ashar empat rakaat, maghrib tiga rakaat dan isya empat rakaat. Jumlah rakaat itu tidak bisa diubah seenak jidat, tanpa dalil yang benar. Misal, karena malas ia hanya sholat ashar tiga rakaat dan ia jadikan maghrib empat rakaat. Itu tidak bisa dan kita harus menjalankannya sesuai dengan ketentuan, harus diikuti mau tidak mau, malas atau sedang bersemangat. Bagaimanapun keadaannya, aturan adalah aturan.

2. Kedua, sholat itu dilakukan setiap hari, tidak ada liburnya. Tidak hanya sepekan sekali namun setiap hari. Dalam berusaha mencapi sukses itu juga begitu, kita sebut dengan konsisten atau berketerusan. Tidak berhenti berusaha. Yang menghentikan kita sholat adalah kematian, yang menghentikan kita bergerak didunia adalah kematian, maka jangan mati sebelum mati. 

3. Ketiga, sholat itu dilaksanakan pada waktunya, tidak bisa subuh dilakukan siang hari, zuhur dilakukan malam hari, ashar dilakukan menjelang matahari terbit. Sholat itu dilakukan sesuai dengan waktunya. Inilah nilai disiplin dalam sholat. Bahkan bagi mereka yang datang lebih awal sebelum waktu sholat tiba, maka pahalanya bisa lebih besar dibandingkan mereka yang terlambat (masbuk). sholat adalah melatih diri untuk disiplin.

4. Keeempat, jika kita sholat dan kita mendapati wudhu' kita batal saat melaksanakannya. Apa kira-kira yang kita lakukan? Padahal tidak ada orang yang tahu bahwa wudhu kita batal. Pastinya kita akan menghentikan sholatkan? kembali berwudhu sekalipun tidak ada yang menegur. Namun atas kesadaran diri, kita tahu kita salah dan kita kembali mensucikan diri. Begitulah umat islam diajari untuk integritas. Jika sudah salah dan tetap nyolot, nah periksa sholat kita. Boleh jadi ada yang salah disitu. Trus kalau kamu atau kita itu udah salah, jangan diam aja. Tapi cepat-cepat tu bersuci lagi, taubat. Bukan diam. 😇😆

5. Kelima, point ini adalah point kolaborasi. Setahuku tidak ada disampaikan dalam materi malam itu. Namun ini terfikir sendiri olehku soal kerennya sholat. Jika berjamaah, nilainya akan lebih tinggi daripada sendirian, namun tidak juga ada larangan untuk melakukannya sendirian. Namun jika kita berusaha bersama tim, maka hasilnya akan lebih baik, in syaa allah.

Jadi wajar saja kalau kita lihat ada orang yang apabila dengar adzan langsung menuju masjid, bahkan ada yang datang sebelum sholat. Dia itu ingin sukses bukan ingin dicap alim.
Tapi dia itu orang sukses, kita harus iri pada orang seperti mereka.

Mohon maaf jika ada kesalahan.

Hayya 'ala alfalah
Ayo menang.......

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih.