Sabtu, 29 Februari 2020

Pribadi Hebat: HAMKA


Buku ini sudah lebih dari dua bulan nggak tamat-tamat. Alhamdulillah setelah kita diskusi kemaren aku bisa menamatkan buku ini pada hari yang sama.
Buku ini berjudul: Pribadi Hebat
Ditulis oleh: HAMKA
Diterbitkan oleh: Gema Insani
Tebalnya: 178 halaman

Ringkasan

Membaca buku ini mengajariku tentang bagaimana agar selalu berusaha melihat hal-hal positif, dari siapapun, dimanapun dan kejadian apapun itu. Aku merasa rada aneh dengan isinya yang tidak sedikit menyinggung tentang tokoh-tokoh luar islam, namun secara paparan memang pribadi yang mereka tunjukkan itu hebat dan patut dicontoh. Mungkin bagi teman-teman yang tidak mengerti. Silahkan baca saja bukunya, in syaa allah akan sangat berguna.

**************************************************
Kalau ini hanya ringkasanku saja, bahkan mungkin untuk konsumsi pribadi saja. 😆
Nilai seorang manusia adalah pribadinya, begitu pula dengan sebuah bangsa dan negara. Nilai sebuah bangsa terletak pada pribad bangsa itu sendiri. Seorang yang terkungkung dan tidak bebas, maka kepribadiannya akan sulit berkembang. Ada beberapa hal yang dapat memunculkan pribadi seseorang:
1. Daya tarik, baik itu dari segi fisik, kejernihan berfikir, gaya bicara, keluasan wawasan, kharisma. Namun lebih jauh, daya tarik itu sangat besar hubungannya dengan jiwa seseorang.
2. Cerdik, sebagaimana kisah perdana menteri perancis Astride Briand yang dijuluki diktator dan tangan besi oleh oposisinya, namun atas kearifannya menghadapi sorakan tersebut dengan sabar, maka dia bisa menjelaskan kenapa dia mengambil tindakan “cerdik” yang dikomentari oleh opsisi. Ada pula Mr. Lyiod George yang ketika masa kampanyenya, datanglah seorang musuh politiknya bertanya “Tuan, bukankah ayah tuan dahulu adalah seorang tukang pedati, dimana pedati itu sekarang?”. Namun dengan cerdik dan tangkas calon perdana menteri Inggris itu menjawab “ Sudah lama hal itu berlalu, sehingga aku juga tidak tahu pedatinya dimana, namun keledainya ternyata baru hari ini saya dapati kembali dalam forum ini, terima kasih sudah bertanya”. Hahaha.
Tak kalah pula dengan kecerdikan tokoh Indonesia. Kita juga sering mendengar bagaimana tokoh islam asal Indonesia H. Agus Salim yang juga pernah naik podium dan disoraki dengan ejekan bermacam-macam. Namun dengan ketangkasan dan kecerdikannya, pak haji mampu membungkam oposisinya tanpa adanya pertikaian.
3. Empati. Cara berempati adalah menjernihkan hati dan fikiran, menjalani dari bawah, kembali ke dasar. Sebagaimana empati akan tercuat dalam ucapan, gerak gerik mata dan raut wajah. Ketika kita sedang berjuang mempertahankan hak, ingatlah bahwa ada yang lebih tinggi daripada hak, yaitu memberi maaf. Sebagaimana pesan Abu Sufyan terhadap dua orang Quraisy yang berselisih atas haknya. Boleh jadi empati muncul atas pengalaman pahit yang pernah diderita, kesadaran tentang siapa dirinya dan juga kejernihan berfikir dan hati yang terang. Kisah-kisah para amirul mukminin Harun Al-rasyidh misalnya yang telah menjatuhkan hukuman mati kepada salah seorang warganya yang bersalah. Namun dengan penjelasan akan bagaimana tingginya posisi memberi maaf, maka iapun mencabut hukuman itu. Abraham Lincoln sebagai tokoh terkenal Amerika juga mungkin seperti itu. Empatinya terhadap masyarakat, boleh jadi karena dia sadar bahwa ia berasal dari bawah, dari kuli, kemudian menjadi pengacara sampai menjadi presiden.
4. Berani. Cara berani adalah dengan sadar bahwa engkau punya harga diri. Pribadi yang berani adalah yang sanggup menghadapi segala kesulitan atau bahaya dengan tidak kehilangan akal. Hidup hanyalah semata-mata kesulitan yang saling menyambung. Sehingga kesulitan tidak akan dapat untuk dielakkan, namun dihadapi dengan tabah. Keberanian dapat dipengaruhi oleh keilmuan dan kesehatan tubuh seseorang. Bagi suatu bangsa juga akan berlaku seperti itu, jika keberanian suatu bangsa masih ada, kejernihan akal masih hidup pada masyarakatnya. Maka kesulitan apapun yang dihadapinya akan dapat ditempuh dan akan bangkit kembali. Berani tidak hanya untuk menang, namun juga berani menerima kekalahan.

**************************************************
   Sikap berani ditandai dengan ketenangan dan tidak gugup sehebat apapun pihak yang dihadapi. Kesadaran kita akan harga dirilah yang membuat kita tetap berani. Berdiri sendiri pada kebenaran merupakan keberanian, daripada mengekor pada kebanyakan orang, padahal nyata bahwa itu salah. Plato menyebutkan bahwa “Si pengekor orang banyak tidak akan menjadi orang besar”. Berani saja menghadapi masalah, karena kusut akan diselesaikan dan keruh akan dijernihkan. Dalam menulis juga begitu cun, kalau ndak berani nulis yang benar sekarang, maka lemparkan aja penamu, hancurkan laptopmu dan ambil cangkol, maka selesai perkara. Namun saat engkau berani berdiri, maka saat itulah engkau memiliki kepribadian. Coba catat perkataan Muhammad Ali Pasya yang menjadi pendiri mesir “Kesempatan datang dengan tiba-tiba dan pergi dengan tiba-tiba. Hanya orang yang berani yang menangkap kesempatan itu dan kemudian ia sanggup menciptakan pekerjaan besar. Maka berikan aku kesempatan dan lemparkanlah aku ke laut”. Beranilah seperti singa, sehari ia hidup adalah seratus tahun bagi si domba.
5. Bijaksana. Timbulnya kebijaksanaan adalah karena ilmu, ketetapan hati, dan karena meletakkan sesuatu pada tempatnya serta menilik sesuatu berdasarkan nilainya. Yang sangat banyak merusak kebijaksanaan adalah sifat kasar, cepat marah, dengki dan benci, tidak respect pada pendirian orang lain dan merasa dirinya paling benar. Pintar diobati dengan belajar, cakap diobati dengan pengalaman, namun jujur susah diperbaiki
    
     Cara cara untuk bijaksana:
1. Bersiap dan tidak terburu buru
2. Ilmu dan pengalaman
3. Cerdik cendikia
4. Teguh dan tetap hati
Pantangannya
1. Terburu buru
2. Terlalu panjang berfikir
3. Kurang ilmu dan pengalaman
4. Salh berfikir
5. Beku, lamban dan damban
6. Berpandangan baik, bagaimana kita bisa memiliki pribadi hebat jika pandangan yang kita ambil selalu dari hal-hal yang buruk? Jika ada gelombang yang memberikan dampak positif, hendaklah gelombang itu dijaga setelah dibuat bukan dihentikan ketika tujuan telah sampai. Mencapai memang sulit, namun mempertahankan juga tidak kalah sulit, saat sudah hilang maka kecewanya juga buruk.
7. Tahu diri, tahu diri itu kita sadar bahwa kita punya harga diri, punya derajat sehingga tidak menjadi penjilat. Tidak juga sombong karena secara hakikat kita sama. Sama-sama manusia, hanya saja aku berkedudukan sebagai orang yang tidak sama dengan kedudukanmu saat ini.
8. Kesehatan tubuh, penting sekali karena sangat besarlah pengaruh kesehatan tubuh terhadap kejernihan fikiran. Fikiran sehat adalah pribadi yang sehat. Tubuh yang sehat tidaklah dimaksud dengan tubuh yang sempurna tanpa ada cacat. Karena konten yang paling penting dalam tubuh yang sehat adalah jiwa yang sehat.
9. Bijak dalam berbicara, kefasihan dalam berbicara dan bijak memilih kata juga merupakan sebuah tanda pribadi hebat. Musa as yang diutus menghadapi raja zalim firaun bahkan meminta kepada rabbnya agar difasihkan/dilancarkan bicaranya, sampai ia memohon kepada rabbnya agar Harun as diutus bersamanya karena lebih fasih bicaranya. Bijak berkata-kata mencakup tiga hal: 1. Perasaan yang halus, 2. Kefasihan bicara, 3. Kekayaan bahasa.
10. Percaya kepada diri sendiri, apalah jadinya perjuangan dan kesuksesan jika kita tidak percaya pada diri kita sendiri. Anak burung, hanya bermodalkan latihan dan kekuatan sayapnya, ia dilepas induknya setelah dilatih terbang. Pergi pagi dengan perut lapar dan pulang sorenya dengan perut kenyang. Pribadi yang berguna adalah pribadi yang percaya dengan kekuatan diri sendiri. Jangan suka menjadi pak turut, taklid.

**************************************************
Hubungan Antara Jasmani dan Ruhani.
Setidaknya, ada banyak hal yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang, termasuklah ia lingkungan, teman dan bacaan, juga otak, darah, perut dan maaf, alat kelamin. Ya, mungkin secara teori kita mendapati ada banyak tipe kepribadian berdasarkan hawa tubuhnya. Seperti melankolis, sanguine, tenang dan sebagainya. Akan tetapi, hal itu hanya teori. Ada banyak kejadian yang terlihat sebagai melankolis, namun ternyata aslinya adalah orang yang suka bergembira ria. Adapula yang dari tulisannya kita melihat bahwa ia adalah seorang yang jenaka, ternyata dalam kenyataannya dia adalah seorang yang melankolis. Salah satu yang sangat erat kaitannya dengan kepribadian adalah otak, lihatlah otak ia bisa disamakan dengan dongeng tua yang pernah diceritakan hamka tentang digumpal seujung kuku, dikembangkan selebar alam. Bagaimana tidak, ia hanya berukuran kecil untuk berfikir, namun jika dilaksanakan maka efeknya dapat merebak sepanjang alam.
Jika tidak ada tiga perkara, maka rusak dan binasalah dunia ini. Jika tidak ada syahwat, maka binasalah keturunan, jika tidak ada keinginan mencari nafkah maka hancurlah penghidupan dan bila tiada rasa ingin terkemuka, maka binasalah ilmu pengetahuan (Khalif Al-Ma’mun).

**************************************************
Pribadi Bangsa
Ilmu yang diperoleh oleh generasi bangsa bukanlah untuk menekan si bodoh.

**************************************************
Yang Menguatkan Pribadi
a. Memiliki Tujuan, karena ia menguatkan, mengajak kedepan dan tetap maju.
b. Berkeinginan Bekerja, karena mati mengejar cita-cita adalah permulaan nilai hidup.
c. Rasa Wajib, kewajiban adalah yang diperintahkan oleh hati sendiri, bukan yang diperintahkan oleh orang lain. Telanjangi hatimu dan jemur ia dengan cahaya Tuhan. Memikul kewajiban yang bukan kewajiban diri sendiri adalah menipu diri sendiri, menghabiskan umur dan tenaga. Bagi orang beriman itu, tidak ada dosa yang kecil, semua dosa baginya besar.
d. Pengaruh Agama dan Iman, sebanyak apapun bacaan bukumu, banyak tulisan dan susunan artikel di lemarimu, jika tidak punya iman/kepercayaan, engkau tidak akan pernah berani menghadapi kewajiban. Kemana tempat berlindungmu dari ancama azab Tuhan? Hanya satu bukan? Hanya kepadaNya saja, ya hanya kepadaNya.
e. Pengaruh Sholat dan Ibadah, sebagaimana yang dilakukan oleh Jenderal Eisenhower ketika memimpin negara sekutu menghadapi Hitler, menurutnya kekuatan fisik dan persenjataan lengkap tidaklah berdaya tanpa izin Tuhannya, maka ia sembahyang menurut agamanya. Hal yang sama juga dikisahkan saat pertanyaan Stalin kepada Churcill dalam masa-masa perang dunia kedua. Stallin bertanya tentang seberapa besar kekuatan tentara Paus Pius XII di Roma hingga ia dimasukkan dalam pertemuan?. Maka dengan singkat Paus menjawab bahwa tentaranya terlalu banyak dilangit. Tampaklah bagaimana curamnya perbedaan kebendaan diantara keduanya.

**************************************************
Jiwa yang besar tak perlu dipukul dengan gong, jiwa besar itu tenang jalannya, melangkah setapak demi setapak. Jiwa besar itu tidak gelisah karena ia tidak takut dan tidak segan. Juga tidak cemburu,  hasad dan dengki yang hanya akan meracuni kebesaran jiwanya. Selain itu, kehidupan mewah juga seringkali menggelisahkan jiwa, karena jiwa dipaksa untuk melebihi kemampuan dan kesanggupan dirinya. Jiwa yang besar itu juga orangnya rela dan berusaha. Rela berarti ia memaksimlakan pekerjaannya dan mempertinggi mutunya. Rela itu bukan seperti “Cukuplah begitu saja”, itu namanya mati bukan rela. Kalau mau maju, maka kita harus mencari yang lebih sempurna. Ikan yang berani melawan arus biasanya dagingnya lebih tebal dibanding ikan tebat. Jiwa yang besar juga tegak pada kebenaran, seperti kisah Emile Zola, seorang penulis Perancis yang membela Dreyfus yang sebenarnya tidak bersalah, namun dijatuhi hukuman oleh pemerintah yang anti padanya. Gagal dalam kemuliaan itu lebih baik daripada menang dalam kehinaan.

**************************************************
Beberapa Hal yang melemahkan pribadi
1. Bayang-bayang orang lain
2. Ikatan adat lama pusaka usang
3. Budak buku dan tidak berani berpendapat sendiri
4. Tidak tentu arah, ingin semua sehingga ia bagai berjalan dipadang pasir luas yang ditipu fatamorgana
5. Menjadi benalu,

**************************************************
Kesempurnaan Pribadi
1. Memiliki Pandangan Hidup
2. Berani dan Bertanggungjawab
3. Ikhlas dan sabar
4. Kemauan yang keras
5. Bersemangat
6. Berperasaan halus.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih.