Senin, 04 Februari 2019

Cara Takut


05 Januari 2019

Dini hari (sekitar 2.30) tadi ada getaran gempa, memang tidak begitu kuat.
Tapi cukup membuat kaget, (sebelum-sebelumnya kalau gempa dini hari aku belum pernah bangun). Gempa pagi ini begitu menginspirasi untuk menuliskan hal dibawah ini, soal CARA TAKUT.

Gempa itu tentu setidaknya memberikan sedikit rasa takut, takut tertimpa runtuhan, takut ini dan itu.
Karena takut, kita pun berusaha menjauh dari segala yang berpotensi runtuh/menimpa.
Begitu juga bila kita takut dengan gelombang tsunami, kita akan menjauh sejauh-sejauhnya dari daerah laut, menaiki bukit dan atau menuju areal evakuasi.
Kalau kita takut dengan sambaran petir, kita akan masuk ke rumah bukan bertahan dilapangan terbuka. Kita akan menjauh dari tempat-tempat yang potensial untuk disambar energi petir.
Kalau kita takut dengan preman, pasti kita akan menjauh dari tempat-tempat perkumpulan preman.
Kalau kita takut disambar kendraan di jalan raya, kita juga akan menjauh dari jalan raya.
Kalau kita takut dengan api neraka, kita juga akan menjauhinya. Bagaimana caranya? Sodara-sodara pasti tau bagaimana caranya.
Kalau kita takut dengan sesuatu, kita akan menjauhinya sebisa mungkin supaya aman bukan?

Tapi tidak untuk Allah.
Bukti kita takut kepada Allah justru bukan dengan menjauhinya.
Tapi dengan mendekatinya sedekat-dekatnya.
MenjauhiNYA berarti tidak menakutiNYA
Takut padaNYA adalah dengan semakin dekat denganNYA.

Caranya beda.