Selasa, 20 September 2016

KETUK QOLBUku

KETUK QOLBUku
Allah, betapa malunya aku andai Engkau menanyaiku tentang kemaksiatan dan kebaikan yang kuperbuat.
Apa kiranya jawaban yang dapat kuucap andai pertanyaan itu terlontar kepadaku makhluk berlumur dosa. Allah
Allah, disaat dunia ini terasa sempit, dosa semakin membeludak, Engkau dengan atas keagunganMU senantiasa memberikan ku kemampuan menyebut namamu. Tidak dapat kubayangkan andai nikmat menyebut asmaMU engkau tarik dari diriku.
Allah, seringkali aku menyadari bahwa diri ini bukanlah makhluk yang pantas menghuni surgaMU yang penuh kenikmatan. Tapi ya Allah, aku juga bukanlah seorang makhluk yang mampu menahan azab yang teramat pedih.
Allah, betapa malunya aku jikalau engkau membuka aib-aibku, hinanya aku telah menyembunyikan kemaksiatan dihadapan para makhlukmu, hinanya aku yang tidak mampu bersembunyi dari pengawasanmu. Allah
Allah, pengetahuanmu tentang diriku jauh lebih banyak daripada diriku sendiri. Aku takut jika catatan itu dibukakan kepadaku.
Allah, seringkali aku khilaf dalam hal-hal besar dan kecil, padahal sudah 3 tahun  izinMU telah kuterima untuk berjalan dalam perkumpulan ini.

Allah, sebagai seorang guru, dihadapanmu aku adalah orang yang paling bodoh dan tidak tau apa-apa, Engkau yang maha menguasai segala ilmu yang akan kuterima dan kumiliki.
Allah, sebagai seorang yang sering sholat, aku adalah orang yang sering lupa denganMU, namun engkau masih mengingatku.
Allah, betapa mulianya engkau, tiada kata yang dapat kuumbar untuk menunjukkan betapa mulianya Dirimu selain ya Karim, ya Karim.
Allah, sebagai orang yang dianggap penting didalam sebuah perkumpulan, aku sangat menyadari bahwa aku bukanlah apa-apa dihadapanmu, mudah bagimu melemparkanku kemanapun. Tapi ya Allah, sudah kuucapkan aku tidak ingin dipuji, agar mereka dan aku sendiri selalu sadar bahwa hanya Engkau yang pantas dipuji.

Allah, hari ini aku sangat gelisah tanpa air mata.
Tiada kurasakan ketukan penyesalan setelah berbuat dosa.
Allah, sudahkah engkau tutup hatiku??
Allah, hamba sangat takut jika itu terjadi, tiada kegelapan yang lebih gelap dan mencekam selain tertutupnya hati. Bagaimana aku bisa menerima cahaya bila pintu rumah jiwaku sudah ditutup olehnya
Allah, dosaku sangat banyak dan bertumpuk, sementara taubatku masing terhitung jari.
dan Allah, aku tidak mengetahui apa-apa tentang taubat dan ibadahku.
ya Allah, jangan jadikan pekerjaan dan ibadahku sia-sia dihadapanmu.
ya Allah, aku telah berbuat dosa, namun aku mencoba menyesali hari ini, tapi ya Allah kenapa tidak ada rasa sakit dalam jiwaku.
ya Allah kenapa tidak ada rasa sesak dan tenang saat kucuba mendekatimu??
ya Allah, ampuni aku jikalau ikrarku dihadapanMU selalu terlanggar. Kadang aku meminta agar engkau berikan aku peringatan jika berbuat salah, tapi disisi lain aku juga khawatir jika peringatan itu tidak dapat kujalani.
ya Allah, hamba memang lemah, sangat lemah. Bolehkah kata-kata hamba itu kuucapkan dihadapanmu maha Tinggi, Maha Penguasa?
ya Allah, ampuni hamba jika tulisan ini salah, hamba hanya ingin menusuk kembali qolbu yang engkau titipkan ini.
ya Allah, izinkan ia kembali untuk bisa menangis, bisa menyesal dan merasakan kehadiranmu yang teramat dekat.