Alqur'an sebagai Obat

Tulisan ini kubuat setelah membaca buku Menghafal Alquran Semudah Tersenyum. Tulisan Ust. Bobby Heriwobo, Lc. Tebal buku ini sekitar 364 halaman. Buku ini kuperoleh saat mengikuti pelatihan Hafidz on the Street sekitar tahun 2015 lalu di Medan. Dalam buku ini dituangkan bagaimana metode menghafal dengan berkreasi menggunakan otak kanan. Menurutku sih begitu. Ketika kita mengikuti cara yang dicantumkan penulis dalam buku ini, saya akui memang sangat mudah bin gampang untuk dilakukan untuk menghafal. Bagi teman-teman yang mungkin ingin mengalami kesusahan dalam menghafal dan belum melakukan cara kauny quantum memory ini. Aku sarankan agar mencobanya, boleh dengan membaca atau boleh jika kita ingin belajar bersama.

*******************************************************

Tapi kali ini aku tidak meringkas isi buku ini, aku hanya ingin menuliskan sebuah judul yang menurutku menarik dan sangat perlu untuk kuingat-ingat kembali. Di halaman 339 buku ini ada section berjudul Alquran sebagai Penyembuh. Ya kalau teman-teman ingin membaca ayat alqurannya, silahkan dibuka pada surat Al-Isra ya, surat ke 17 ayat ke 82. Disitu akan ditemukan alquran menjadi syifa/obat/penawar. 

*******************************************************

Memang, saya yakin dan percaya bagi siapapun yang muslim, pasti sudah tahu dengan alquran itu sebagai as-syifa. Namun yang menarik bagiku adalah ketika penulis buku ini memaparkan tentang penelitian yang ternyata menunjukkan bahwa benar jika alquran itu bisa sebagai syifa/obat/penawar. Penelitian tersebut dilakukan oleh Fabien dan Sternheimer. Memang setelah kucari-cari publikasinya, aku belum menemukan tulisan asli dalam bentuk publikasi online penelitian tersebut, boleh jadi adanya dalam bentuk cetakan (karena penelitian itu dilakukan pada 1974 lalu). Namun bila  kita mencari nama kedua orang tersebut, maka akan mengarahkan kita kepada sound of healing.

*******************************************************

Ya, penelitian mereka memang disebut mengejutkan, Fabien yang bernama lengkap Fabien Maman di situs simonheather disebutkan awalnya adalah seorang pemusik profesional beraliran jazz, ia menyebutkan bahwa kunci-kunci atau nada-nada tertentu dapat memberikan energi bagi pemain musik dan pendengarnya. Lalu Fabien bertemu dengan seorang psikolog prancis bernama Joel Sternheimer. Joel yang menyebutkan bahwa setiap jaringan tubuh kita, organ dan tubuh kita ini memiliki not musika/getaran. Selang setelah itu, Fabien bertemu pula dengan seorang peneliti di paris. Akhirnya mereka menghabiskan sekitar satu setengah tahun untuk mengkaji efek suara/bunyi/nada terhadap sel tubuh yang normal atau yang ganas/mungkin kanker. Hasilnya adalah, ternyata bunyi-bunyi pada tingkatan tertentu akan memberikan respon sel tubuh, bagi sel kanker bunyi tertentu ternyata dapat membuatnya meledak, aku tak faham apakah meledak disini hancur atau mati atau menjadi tersebar. Namun pada sel normal, bunyi-bunyi itu akan memberikan respon yang fleksibel dan membuat sel itu menerima dan merespon dengan baik, dan tahukah kalian, apabila suara itu muncul dari suara manusia, maka efeknya bisa berbeda dan lebih baik. Suara kita itu memiliki nada spiritual khusus yang membuatnya menjadi sarana pengobatan yang paling kuat. 

*******************************************************

Nah, sekarang mari kita coba melihat ayat pada surat Al-Isra 82 tadi, alquran sebagai penawar, tentu saja yang bisa membaca alquran dengan suara yang indah itu adalah kita manusia. Inilah yang menjadi acuan Ust. Bobby mencantumkan judul diatas dengan diisi penelitian yang dilakukan oleh Fabien dan rekannya. Dzikir dan doa tentunya lebih mengena jika dibaca dan kita perdengarkan, iya kan?

*******************************************************

Penelitian yang dilakukan oleh Mahmood Hameed M. dan Farag Haider juga sangat menarik untuk kita baca bersama. Teman-teman yang ingin membacanya bisa menekan link ini. Nanti dalam artikel itu teman-teman akan menemukan paparan bagaimana alquran bisa menjadi penawar/obat/syifa/penyembuhan bagi berbagai penyakit yang kita alami.
*******************************************************
Sekian, maaf atas kesalahan.