Boleh jadi ini akan menjadi tulisan tersingkat.
Salah satu alasan saya sering menolak bantuan atau pemberian adalah menghindari rasa berhutang budi. Sampai aku pernah diingatkan agar jangan menolak pemberian orang, karena menolak rezeki.
Gak tau apakah tindakan itu salah atau tidak.
Sejatinya saya ingin tidak ada maksud pamrih dalam setiap tindakan memberi bantuan. Saya hendak mengatakan agar kita saling membantu karena rasa kemanusiaan. Boleh boleh saja kalau kita membantu orang supaya kita dibantu juga. Tapi, jangan sampai bantuan/pemberian kita itu justru diungkit-ungkit kembali oleh diri kita sendiri karena mau dianggap paling berjasa, jangan......
Mungkin engkau menganggap jasamu sudah paling besar, tapi itu hanya mungkin, bukan pasti.
Bisa jadi jugakan orang yang engkau bantu itu, tanpa engkau sadari sudah memberikan pengorbanan yang jauh lebih besar. Coba fikir ulang deh kalau mau ngungkit-ngungkit kebaikan. Lain hal kalau memang pede yaa.
Maaf, orang diam itu bukan berarti tidak tahu apa-apa, boleh jadi dia hampir tau semuanya. Orang ribut bukan juga karena semata dia gak suka, namun hendak memberikan pelajaran.
Kadang senyumnya sinis mengejek, anggaplah itu caranya untuk bilang "gak usah gitu-gitu kali".
Maaf, kayaknya kami memang perlu menegaskan,
Kami hadir untuk membantu, bukan dibantu.
Sebisa mungkin akan kami bantu, ya kalau ente mau ngasih bantuan ya silahkan.
Tapi kalaupun kami tidak dibantu, kami nggak kan pusing atau khawatir.
Jangan samakan kami dengan orang biasa yang engkau temui diluar.
Teruslah menolong dalam kebaikan, karena ia tak akan salah alamat............
Tiada bermaksud sombong, hanya ingin prinsip itu bertahan lama dan kekal.
karena icun meon..........
Minggu, 22 September 2019
Hutang Budi
Related Posts:
25 Tahun Rasanya baru ini awak buat postingan di blog perihal hari lahir sendiri. Yah, sebelumnya terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman yang mengucapkan dan meningatkan saya pada hari ini. Usia dua lima mungkin sudah tergol… Read More
Sholat dan Kebersamaan Kita (Kini dan Nanti) Teruntuk Ayah, Umak, Kakak, Abang, Adik dan Diriku Sendiri Lihatlah, betapa indahnya sistem hidup ini diciptakan. Sistem yang tidak dapat ditandingi oleh siapapun yang ada didunia ini Meski hari ini, Timur Tengah tel… Read More
SepatuKutulis disini saja. Tadi aku begitu terenyuh, sebenarnya gak terlalu begitu. Hanya sedikit terenyuh. Ya, beberapa waktu lalu dan kemaren aku memang mengeluarkan uang untuk keperluanku. Kadang kalau sedang lemah, aku anggap … Read More
Hutang BudiBoleh jadi ini akan menjadi tulisan tersingkat. Salah satu alasan saya sering menolak bantuan atau pemberian adalah menghindari rasa berhutang budi. Sampai aku pernah diingatkan agar jangan menolak pemberian orang, karena men… Read More
Rindu Rumah Sebenarnya rindu pulang, hahahahahaha Mak juga udah nanyain apakah tahun baru ini pulang atau tidak. Karena mereka udah rencanakan untuk jalan-jalan ke puncak lawang. Wah, seumur-umur, aku belum pernah ke sana Tadi sia… Read More
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih.