Yogyakarta,
Telah terjadi pada
19-21 November 2018
Nanti kalau ada yang
nanya apakah aku udah pernah ke jogja,
Jawab aja pakai
tulisan ini ya......
Ahad, 18 November 2018
Kami berangkat dari
Bandara Kuala Namu (Sumatera Utara) menuju Bandara Adji Sucipto di Jogjakarta.
Perjalanan ditempuh kurang lebih 3 jam di udara. Naik singa udara.
Meskipun beberapa hari
sebelum keberangkatan kami, ada berita tentang jatuhnya pesawat L.Air JT 610.
Tapi ya sudahlah, udah dipesan jadi kita diam-diam aja. Nanti makin dibahas
malah makin menakutkan.
Siangan kami sudah
sampai di Bandara Adi Sucipto dan tak
lupa untuk cekrek bakodak.
Setelah mendapat
kendaraan (bus) yang telah dipesan oleh rombongan waktu itu, kami bergerak
menuju LPP Convention untuk bersiap-siap menuju Merapi Lava Tour.
Foto bersama Bu Ayu (Dosen ........) :) |
Setelah siap dan makan
siang, kami berangkat menuju lokasi dan pesan Jeep sederhana, ni kendraan yang
menjadi sarana kami untuk dapat mencapai bagian yang dituju. Mulai dari Bunker,
Batu Alien (katanya) dan peninggalan kejadian Gunung Merapi yang sengaja dibuat
sebagai sasaran wisata.
Dah ya, kita ceritanya
singkat-singkat aja. Pulang dari merapi, kita turun dan singgah untuk makan
malam sejenak. Selepas makan malam kita langsung bergerak menuju kawasan
Marlioboro. Katanya kalau jogja ya mesti kesini. Ya sudahlah, meski ndak
semangat awak juga gabung.
Bertepatan entah
dengan agenda apa, ya Allah.
Dari awal datang
sampai hendak pulang, aku sudah pusing nengok ramainya ni kawasan marlioboro,
padat, manusia semua. Disini aku hanya menikmati hiburan tarian-tarian tanpa
ikut nyawer dan nyoba minuman wedang supaya agak segar.
Kemudian kita pulang
ke LPP untuk istirahat.
Senin, 19 November 2018
Setelah sholat,
berkemas dan sarapan pagi. Kami bergerak menuju UPN Veteran Yogyakarta untuk
diskusi seputar dunia akademik sejenak. Dalam kesempatan ini, kami
berkesempatan dapat hiburan berkualitas dari seorang Ibu Nanik dan suguhan
Wedang hasil karya mahasiswa UPN Veteran itu sendiri. Cukup sampai disitu,
selepas dari UPN kami bergerak kembali menuju daerah Nglanggeran. Disini tujuannya
adalah untuk melihat dan berdiskusi tentang sekelompok masyarakat yang sudah
berhasil mengelola hasil tanaman kakaonya menjadi berbagai produk turunan,
mulai dari kripik coklat, dodol coklat, bubuk coklat, dan coklat-coklat lain
yang belum disebutkan. Habis belajar tentang coklat dan sholat zuhur, kami
bergerak ke daerah Kali Suci, buat mandi-mandi. Sebenarnya kegiatannya cuma
menyisiri aliran air pakai ban pelampung. Ya kayak dulu masih sering mandi di
sungai. Dah, abis mandi, foto-foto, makan-makan. Kami kembali ke penginapan
untuk beristirahat. Karena esok hari masih ada kegiatan. Dah capek, kami pun
istirahat dengan tenang.
Selasa, 20 November 2018
Hari ini adalah hari
libur, jadi kegiatannya juga hampir semuanya sifatnya hiburan. Pertama sekali
kami berkunjung ke Pantai Laguna untuk melihat kebun buah naga di sana. Tapi ternyata
oh ternyata, kebun buah naganya dah tak produksi karena adanya pembangunan
kawasan bandara. Siap mandang-mandang sisa-sisa tanaman buah naga dan ombak
pantai laguna, kami bergegas menuju lokasi jejamuran. Sesuai namanya, ya disini
kita memang belajar tentang jamur. Mulai dari menaman sampai memanen. Jenis jamurnya
banyak. Kalau mau tau ya sudah datang saja ke sana untuk belajar. Selepas belajar
singkat tentang budidaya jamur, kami bergerak menuju prambanan, sekalian nonton
pagelaran budaya di panggung prambanan itu sendiri. Fotonya bisa dilihat
sendiri ya.
Foto di Sekitar Candi Prambanan |
Oh iya, sebelum ke prambanan itu sebenarnya kami makan dulu di
pinggiran jalan supaya pas nengok candinya nggak pada pingsan. J JJJ
Rabu, 21 November 2018
Setelah siap-siap di
pagi hari, kami sekalian bawa barang out dari LPP karena agenda terakhir memang
hari ini. Dan sorenya kami harus segera berangkat menuju medan kembali.
Pada hari ini, kami
berkunjung kedua tempat. Pertama adalah ke lokasi industri susu kambing dan
kemudian lanjut ke usaha pengolahan salak (namanya Omah Salak). Usaha salak ini
mirip-mirip dengan pengelolaan salak yang ada di Parsalakan, Sumatera Utara.
Okeh, singkat saja,
selepas belajar membuat adonan salak dan makan siang, kami segera menuju
bandara Adi Sucipto untuk kembali ke Medan.
Tak usah kuceritakan
panjang lebar ya tentang kepulangannya. Karena kami Cuma ngalami:
1. Salah pintu masuk,
kami masuk terminal A padahal pesawatnya ada di terminal B J
2. Nunggu lebih dari
dua jam buat check ini, sampai pesawatnya delay
3. Hanya permasalahan kekhawatiran
saja, karena salah satu benda yang kupegang adalah benih jamur yang sudah
dikemas di media tanam. Wajarlah kalau orang bandara mencegat itu untuk dibawa
langsung ke pesawat. Jadi mereka nanya-nanya dulu itu benda apa, narkoba atau
bukan (padahal jamur), ada tanahnya atau ndak (tidak). Akhirnya jamur2 itu
disuruh dimasukkan ke ransel ku, tapi karena tak muat. Aku hanya membawa
sebagian (cukup untuk menenangkan kawan awak si Dita yang pengen jamur itu
dibawa untuk dikasih ke bundanya). Sebagian lagi kucoba tawarkan kepada kakak
imut operator Air Asia yang menanyai kami perihal jamur tersebut. tapi karena
dia menolak ya sudah, urusan selesai dan kami pergi menuju ruang tunggu.
Setelah sholat, masuk
pesawat dan Alhamdulillah, sekitar jam 20.30, kami sudah tiba di Medan. Sekian,
intinya AKU UDAH PERNAH KE JOGJA, ALHAMDULILLAH
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih.