Kamis, 13 Desember 2018

Kunjungan ke Yogyakarta (Sedikit Cerita)


Yogyakarta,
Telah terjadi pada 19-21 November 2018

Nanti kalau ada yang nanya apakah aku udah pernah ke jogja,
Jawab aja pakai tulisan ini ya......

Ahad, 18 November 2018
Kami berangkat dari Bandara Kuala Namu (Sumatera Utara) menuju Bandara Adji Sucipto di Jogjakarta. Perjalanan ditempuh kurang lebih 3 jam di udara. Naik singa udara.
Meskipun beberapa hari sebelum keberangkatan kami, ada berita tentang jatuhnya pesawat L.Air JT 610. Tapi ya sudahlah, udah dipesan jadi kita diam-diam aja. Nanti makin dibahas malah makin menakutkan.
Siangan kami sudah sampai di Bandara Adi Sucipto dan  tak lupa untuk cekrek bakodak.
Setelah mendapat kendaraan (bus) yang telah dipesan oleh rombongan waktu itu, kami bergerak menuju LPP Convention untuk bersiap-siap menuju Merapi Lava Tour.
Foto bersama Bu Ayu (Dosen ........) :)

Setelah siap dan makan siang, kami berangkat menuju lokasi dan pesan Jeep sederhana, ni kendraan yang menjadi sarana kami untuk dapat mencapai bagian yang dituju. Mulai dari Bunker, Batu Alien (katanya) dan peninggalan kejadian Gunung Merapi yang sengaja dibuat sebagai sasaran wisata.
Dah ya, kita ceritanya singkat-singkat aja. Pulang dari merapi, kita turun dan singgah untuk makan malam sejenak. Selepas makan malam kita langsung bergerak menuju kawasan Marlioboro. Katanya kalau jogja ya mesti kesini. Ya sudahlah, meski ndak semangat awak juga gabung.
Bertepatan entah dengan agenda apa, ya Allah.
Dari awal datang sampai hendak pulang, aku sudah pusing nengok ramainya ni kawasan marlioboro, padat, manusia semua. Disini aku hanya menikmati hiburan tarian-tarian tanpa ikut nyawer dan nyoba minuman wedang supaya agak segar.
Kemudian kita pulang ke LPP untuk istirahat.

Senin, 19 November 2018
Setelah sholat, berkemas dan sarapan pagi. Kami bergerak menuju UPN Veteran Yogyakarta untuk diskusi seputar dunia akademik sejenak. Dalam kesempatan ini, kami berkesempatan dapat hiburan berkualitas dari seorang Ibu Nanik dan suguhan Wedang hasil karya mahasiswa UPN Veteran itu sendiri. Cukup sampai disitu, selepas dari UPN kami bergerak kembali menuju daerah Nglanggeran. Disini tujuannya adalah untuk melihat dan berdiskusi tentang sekelompok masyarakat yang sudah berhasil mengelola hasil tanaman kakaonya menjadi berbagai produk turunan, mulai dari kripik coklat, dodol coklat, bubuk coklat, dan coklat-coklat lain yang belum disebutkan. Habis belajar tentang coklat dan sholat zuhur, kami bergerak ke daerah Kali Suci, buat mandi-mandi. Sebenarnya kegiatannya cuma menyisiri aliran air pakai ban pelampung. Ya kayak dulu masih sering mandi di sungai. Dah, abis mandi, foto-foto, makan-makan. Kami kembali ke penginapan untuk beristirahat. Karena esok hari masih ada kegiatan. Dah capek, kami pun istirahat dengan tenang.

Selasa, 20 November 2018
Hari ini adalah hari libur, jadi kegiatannya juga hampir semuanya sifatnya hiburan. Pertama sekali kami berkunjung ke Pantai Laguna untuk melihat kebun buah naga di sana. Tapi ternyata oh ternyata, kebun buah naganya dah tak produksi karena adanya pembangunan kawasan bandara. Siap mandang-mandang sisa-sisa tanaman buah naga dan ombak pantai laguna, kami bergegas menuju lokasi jejamuran. Sesuai namanya, ya disini kita memang belajar tentang jamur. Mulai dari menaman sampai memanen. Jenis jamurnya banyak. Kalau mau tau ya sudah datang saja ke sana untuk belajar. Selepas belajar singkat tentang budidaya jamur, kami bergerak menuju prambanan, sekalian nonton pagelaran budaya di panggung prambanan itu sendiri. Fotonya bisa dilihat sendiri ya.
Foto di Sekitar Candi Prambanan

Oh iya, sebelum ke prambanan itu sebenarnya kami makan dulu di pinggiran jalan supaya pas nengok candinya nggak pada pingsan. J JJJ

Rabu, 21 November 2018
Setelah siap-siap di pagi hari, kami sekalian bawa barang out dari LPP karena agenda terakhir memang hari ini. Dan sorenya kami harus segera berangkat menuju medan kembali.
Pada hari ini, kami berkunjung kedua tempat. Pertama adalah ke lokasi industri susu kambing dan kemudian lanjut ke usaha pengolahan salak (namanya Omah Salak). Usaha salak ini mirip-mirip dengan pengelolaan salak yang ada di Parsalakan, Sumatera Utara.
Okeh, singkat saja, selepas belajar membuat adonan salak dan makan siang, kami segera menuju bandara Adi Sucipto untuk kembali ke Medan.
Tak usah kuceritakan panjang lebar ya tentang kepulangannya. Karena kami Cuma ngalami:
1. Salah pintu masuk, kami masuk terminal A padahal pesawatnya ada di terminal B J
2. Nunggu lebih dari dua jam buat check ini, sampai pesawatnya delay
3. Hanya permasalahan kekhawatiran saja, karena salah satu benda yang kupegang adalah benih jamur yang sudah dikemas di media tanam. Wajarlah kalau orang bandara mencegat itu untuk dibawa langsung ke pesawat. Jadi mereka nanya-nanya dulu itu benda apa, narkoba atau bukan (padahal jamur), ada tanahnya atau ndak (tidak). Akhirnya jamur2 itu disuruh dimasukkan ke ransel ku, tapi karena tak muat. Aku hanya membawa sebagian (cukup untuk menenangkan kawan awak si Dita yang pengen jamur itu dibawa untuk dikasih ke bundanya). Sebagian lagi kucoba tawarkan kepada kakak imut operator Air Asia yang menanyai kami perihal jamur tersebut. tapi karena dia menolak ya sudah, urusan selesai dan kami pergi menuju ruang tunggu.
Setelah sholat, masuk pesawat dan Alhamdulillah, sekitar jam 20.30, kami sudah tiba di Medan. Sekian, intinya AKU UDAH PERNAH KE JOGJA, ALHAMDULILLAH

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih.