Senin, 02 September 2019

Husnudzhon

Saya buat judulnya husnudzon, karena sedikit banyak memiliki keterkaitan dengan tulisan dibawah ini.

**********************************************************

Alasan kenapa saya tuliskan adalah karena saya kemaren merasa pengen ngejawab aja tu pertanyaan yang diajukan oleh salah seorang cewek peserta kajian.
Kira kira redaksinya kayak gini "Ustadz tadi bilang untuk berhusnudzhon, sampai kapan kita berhusnudzhon ustadz?"
Masih panjang sih, tapi saya potong dan ambil intinya seperti kalimat pertanyaan di atas.

**********************************************************

Saya berharap sekali jawabannya itu memuaskan bagi saya pribadi.😁😁😁😁😁😁😁
Tapi dalam jawaban ustadz itu hanya menekankan bahwa cobalah terus untuk berhusnudzhon.
Nah, saya (meskipun bukan penanya) gak dapat jawaban sampai kapan.

**********************************************************

Tentu sebagai orang yang gak gampang puas saat itu, ni pertanyaan menjadi ganjal terus. Bahkan pengen ngasih pendapat. Tapi saya tahan karena beberapa hal yang saya pertimbangkan.
Nah, singkat cerita saya jawabnya disini saja dulu.
Kapan kapankan bisa saya sampaikan kalau perlu.

**********************************************************

Berhusnudzhon, sampai kapan?
Jawaban saya begini kira - kira.
Berhusnudzhon itu bisa kita artikan sebagai menduga yang baik-baik, berprasangka baik atau juga mengestimasi yang baik bukan berfikiran yang tidak-tidak/buruk.
Kalau kira-kira cocok dengan arti berhusnudzhon seperti yang saya sebutkan, silahkan lanjutkan membacanya.





Kalau boleh saya samakan berhusnudzhon itu dengan menduga-duga atau kalimat kerennya berhipotesis, maka jawaban sampai kapan berhusnudzhon itu adalah SAMPAI KITA SUDAH MELAKUKAN KAJIAN DENGAN BERDASARKAN DATA VALID, JADI KITA SUDAH PUNYA KESIMPULAN BERDASARKAN DATA YANG MEMADAI.

Kalau udah punya kesimpulan yang teruji, ya ngapain berhusnudzhon lagii?

Jadi jawabannya kurang lebih seperti itu, sampai kamu sudah punya kesimpulan yang teruji, maka boleh tetap pada dzhon kamu/hipotesis awal kamu atau menolak dzhon itu sekalipun itu statusnya berhusnudzhon, karena apa?
Karena kamukan sudah tau sendiri simpulannya bagaimana.

Hihi.
Mokasih...

Related Posts:

  • Cara Takut 05 Januari 2019 Dini hari (sekitar 2.30) tadi ada getaran gempa, memang tidak begitu kuat. Tapi cukup membuat kaget, (sebelum-sebelumnya kalau gempa dini hari aku belum pernah bangun). Gempa pagi ini begitu menginspiras… Read More
  • Kampung dan Perantauan Kita sudah tau, sekaya apapun daerah orang, yang dirindukan tetaplah kampung sendiri. Hidup diperantauan ini memang penuh canda tawa dan senda gurau. Hidup di perantauan mestilah kuat-kuat dan pandai Tak perlu tunjukkan k… Read More
  • Tidak Tahu Kita sering mulai merasa aneh saat sudah tahu tentang sesuatu. Merasa bersalah karena kita tahu mana yang benar. Merasa aneh karena kita tahun mana hal yang sebenarnya dilakukan atau lazim dilakukan. Tapi menurutku, menjad… Read More
  • Strategi Belajar Agar Lulus SBMPTN Kasian juga awak dengar kabar adik-adik awak yang nggak lulus SNMPTN/Jaluar undangan/PMDK. Ada yang bilang malulah, pasrahlah, ginilah, gitulah dan sebagainya. Tapi mau gimanapun, harus belajar lebih giat lagi untuk mengik… Read More
  • Membantu, Tidak Akan Salah AlamatBermanfaat adalah salah satu nilai yang harus dijunjung. Apa gunanya badan kalau hanya menjadi beban dan menyusahkan orang. Seyogyanya, orang yang lebih mampu, akan lebih banyak memberi manfaat. Namun banyak yang tidak sepert… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih.