Minggu, 11 Desember 2016

Tulisan Singkat tentang Dakwah :)

Dakwah & Masa Lalu
Lupa ni tulisan kapan gue ketika ya?? JJ Astaghfirullah......!!!!!!!

Tulisan ini saya kutip dari bukunya Pak Cah yang berjudul Tegar di Jalan Dakwah (Bekal Menuju Mihwar Dauli). Sebelumnya melalui tulisan ini saya mengucapkan syukron katsiran kepada Pak Cahyadi Takariawan yang telah menuangkan ilmunya dalam dokumentasi yang dapat dinikmati oleh orang-orang seperti kami yang sangat membutuhkan perbaikan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak ada alasan lagi bagi seorang mukmin untuk tidak menjadi lebih baik dikeesokan hari. Jika ia lebih hari ini daripada besok, maka ia akan menjadi orang yang celaka, jika masih sama-sama saja maka ia akan merugi, namun bila ia lebih baik besok maka insyaa allah dia adalah termasuk dalam keberuntungan dan kemenangan.

Tidak semua aktivis dakwah tumbuh dan berkembang dalam kondisi yang ideal. Banyak dari kita menenal dakwah ini ketika sudah dewasa dan hidup dalam lingkungan kampus yang identik dengan inovasi-inovasi dan karya. Mungkin sebagian dari kita termasuk orang-orang yang teramat jahiliyah sebelum masuk dalam lingkungan islami atau yang kita kenal dengan lingkungan dakwah saat ini. Bisa jadi tumbuh dan berkembang kita sebelumnya memiliki karakter yang keras dan kasar atau memiliki tempramen yang tidak baik. Sifat dan perilaku demikian bisa saja masih membekas dalam diri walaupun sudah berada dalam dakwah. Namun hal yang harus kita ingat kembali adalah bahwa tarbiyah ini seumur hidup, tidak ada orang yang sempurna dan sudah baik kecuali ia sudah merasa baik sehingga memutuskan untuk keluar. Sehingga perbaikan diri harus terus dibuat secara sungguh-sungguh.

Munculnya sisa-sisa kejahiliyahan ini justru dapat menghambat aktivitas dakwah kepada mereka
yang sebenarnya adalah objek dakwah kita. Ingat teman, kita sudah sering membaca surat Al-Imran ayat 159 yang atas izin Allahlah kita menjadi lembut, maka mintalah perlindungan sebelum engkau melakukannya. Al-Ghazali pernah mengatakan bahwa perubahan yang total hanya dapat dilakukan dengan kesungguhan (kemantapan hati) dan Allah juga memberikan kita semangat dengan ayat yang tertera dalam Azzumar 53-54. Mari lebih baik

Related Posts:

  • Perjalanan ke Siantar & Kuliah Masa Depan Sabtu, 21 September 2019 Entah produktif atau tidak, yang jelas sabtu ini adalah hari yang sangat berkesan menurutku. Pagi, selepas sholat subuh berjamaah, aku kembali menuju rumah persinggahan, rencananya mau murajaah s… Read More
  • SepatuKutulis disini saja. Tadi aku begitu terenyuh, sebenarnya gak terlalu begitu. Hanya sedikit terenyuh. Ya, beberapa waktu lalu dan kemaren aku memang mengeluarkan uang untuk keperluanku. Kadang kalau sedang lemah, aku anggap … Read More
  • Strategi Belajar Agar Lulus SBMPTN Kasian juga awak dengar kabar adik-adik awak yang nggak lulus SNMPTN/Jaluar undangan/PMDK. Ada yang bilang malulah, pasrahlah, ginilah, gitulah dan sebagainya. Tapi mau gimanapun, harus belajar lebih giat lagi untuk mengik… Read More
  • Cerita Idul Fitri 1440 HMohon maaf lahir dan bathin, Fa'fu washfahu... *************************************************************** Semoga hari raya kali ini semakin menjadikan kita pribadi yang barokah, tentunya kalau dibilang barokah, maka kit… Read More
  • Hutang BudiBoleh jadi ini akan menjadi tulisan tersingkat. Salah satu alasan saya sering menolak bantuan atau pemberian adalah menghindari rasa berhutang budi. Sampai aku pernah diingatkan agar jangan menolak pemberian orang, karena men… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih.