Dakwah & Masa
Lalu
Lupa
ni tulisan kapan gue ketika ya?? JJ Astaghfirullah......!!!!!!!
Tulisan
ini saya kutip dari bukunya Pak Cah yang berjudul Tegar di Jalan Dakwah (Bekal
Menuju Mihwar Dauli). Sebelumnya melalui tulisan ini saya mengucapkan syukron
katsiran kepada Pak Cahyadi Takariawan yang telah menuangkan ilmunya
dalam dokumentasi yang dapat dinikmati oleh orang-orang seperti kami yang
sangat membutuhkan perbaikan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak
ada alasan lagi bagi seorang mukmin untuk tidak menjadi lebih baik dikeesokan
hari. Jika ia lebih hari ini daripada besok, maka ia akan menjadi orang yang
celaka, jika masih sama-sama saja maka ia akan merugi, namun bila ia lebih baik
besok maka insyaa allah dia adalah termasuk dalam keberuntungan dan kemenangan.
Tidak
semua aktivis dakwah tumbuh dan berkembang dalam kondisi yang ideal. Banyak
dari kita menenal dakwah ini ketika sudah dewasa dan hidup dalam lingkungan
kampus yang identik dengan inovasi-inovasi dan karya. Mungkin sebagian dari
kita termasuk orang-orang yang teramat jahiliyah sebelum masuk dalam lingkungan
islami atau yang kita kenal dengan lingkungan dakwah saat ini. Bisa jadi tumbuh
dan berkembang kita sebelumnya memiliki karakter yang keras dan kasar atau
memiliki tempramen yang tidak baik. Sifat dan perilaku demikian bisa saja masih
membekas dalam diri walaupun sudah berada dalam dakwah. Namun hal yang harus
kita ingat kembali adalah bahwa tarbiyah ini seumur hidup, tidak ada orang yang
sempurna dan sudah baik kecuali ia sudah merasa baik sehingga memutuskan untuk
keluar. Sehingga perbaikan diri harus terus dibuat secara sungguh-sungguh.
Munculnya sisa-sisa kejahiliyahan ini justru
dapat menghambat aktivitas dakwah kepada mereka
yang sebenarnya adalah objek
dakwah kita. Ingat teman, kita sudah sering membaca surat Al-Imran ayat 159
yang atas izin Allahlah kita menjadi lembut, maka mintalah perlindungan sebelum
engkau melakukannya. Al-Ghazali pernah mengatakan bahwa perubahan yang total
hanya dapat dilakukan dengan kesungguhan (kemantapan hati) dan Allah juga
memberikan kita semangat dengan ayat yang tertera dalam Azzumar 53-54. Mari
lebih baik