Apa yang terfikir
ketika kamu mendengar bahwa temanmu sedang memperoleh nikmat yang luar biasa?
Dia punya anak kah?
Dapat duit? Menikah? Bekerja? Naik pangkat? Beli mobil? Naik haji lagi? Lulus
tes? Dan dapat dapat yang lain?
J
Itu tidak salah, semua
yang kita sangkakan itu benar.
Tapi tau ndak, kalau
nikmat itu dapat dibagi dalam empat macam?
1. Nikmat Harta
2. Nikmat Kesehatan
3. Nikmat Kehidupan
dan,
4. Nikmat Iman
NIKMAT HARTA
Dalam tulisan ini
menempati posisi pertama. Tapi tau ndak kalau harta adalah nikmat yang paling
tidak ada artinya. Harta benda adalah nikmat paling rendah posisinya. Namun
banyak manusia menjadikannya sebagai priortias paling banget.
Padahal, sekali lagi
Harta adalah nikmat yang paling rendah posisinya.
Kita masuk level dua
ya, mudah-mudahan nanti kita ngerti.
NIKMAT KESEHATAN
Simpel saja,
Si A adalah seorang Manager,
parlente dan dikasihi oleh keluarganya. Masalah uang, rumah, istri, anak,
jabatan ndak usah ditanya. Makan minum dan tidurnya semua ada yang mendampingi,
ada yang membantu. Tapi di usianya yang memasuki 40 tahun, ia terkena sakit jantung,
padahal olah raganya rutin, badannya tegap berotot, segar, minuman sehat,
makanan terjaga, semuanya aman. Tapi di usianya ke 40, ia sakit.
Setelah mencoba
berobat berkali-kali di Kotanya, Ia pun mulai menyerah karena penyakitnya
sering kambuh dan semakin sakit. Akhirnya ia dimintai untuk berobat ke Rumah
Sakit terbaik di pusat.
“Dokter: Penyakit anda ini harus ditindaklanjuti
dengan operasi Pak”
“A:
Oh iya, silahkan dokter, lakukan yang terbaik”
“Dokter: Tapi biayanya sangat mahal pak, harus yang
ahli dan menggunakan teknologi canggih”
“ A: Berapa dok?”
“Dokter: Sekitar 250 juta”
“A: Wah, itu seharga
dengan mobil saya dok, kalau uang saya sudah habis untuk berobat beberapa waktu
lalu”
“Dokter: Ya silahkan, kalau mau operasi biar kita
operasi, bapak bisa jual mobil atau minjam, kalau nggak mau operasi ya silahkan
juga”
Singkatnya, si A
memutuskan untuk menjual mobil kesayangannya itu agar dapat dioperasi dan
sembuh dari sakitnya. Padahal tidak ada jaminan bahwa operasi itu akan
menyembuhkannya. Ternyata harta tidak berharga dibandingkan sehat, meski
manusia banyak yang lupa.
NIKMAT HIDUP.
JJJJ
Buat apa kaya, punya
mobil, ganteng, punya jabatan dan tanah di mana-mana, tapi gelarnya Almarhum
almarhumah?
Gak ada toh...
Dari nikmat 1,2 itu,
ternyata nikmat hidup jauh lebih berharga, meski kita hidup pas-pas an, sedikit
sakit-sakit, pusing, jerawatan, itam, dekil tapi hidup dan bermanfaat. Kayaknya
itu lebih baik dari pada almarhum konglomerat.
NIKMAT IMAN
Nikmat iman, meski
posisinya menjadi posisi ke empat. Ketahuilah bahwa ia adalah nikmat paling
tinggi derajatnya. Tapi kebanyakan manusia tidak tahu itu.
Ada orang yang rela
menghabiskan hartanya, mengorbankan jiwanya dan bersabar dalam sakitnya. Karena
adanya keimanan di dalam hatinya.
Baginya iman adalah inti
kehidupannya, semua menjadi tidak berharga baginya kalau hidupnya jauh dari
rabbnya, jauh dari hal-hal yang diridhai Tuhannya.
Baginya, harga dirinya
adalah imannya.
Sehingga karena
keimanan, harta, raga dan jiwanya bukanlah apa-apa.