Setiap orang memang memiliki gaya berfikirnya masing-masing, dan kita selaku orang yang dididik memakluminya.
Hidup tidak pernah kembali ke masa lalu, meskipun kita dibohongi dengan dunia perfilman yang menunjukkan ada beberapa pintu ajaib atau gerbong yang mampu membawa kita ke masa lalu, bahkan ke masa depan.
Masa depan.
Sudah lumrah memang bila kita (termasuk saya) yang sudah menginjak umur 24 tahun saat menulis ini, harus berhadapan dengan pertanyaan "Kapan Nikah"?
Mungkin pertanyaan ini tidaklah kontroversi, karena dianggap sebuah pertanyaan yang lumrah untuk dilontarkan bagi mereka yang sudah beranjak tua.
Namun saat ini, bagi saya pertanyaan itu bukanlah hal yang harus difikirkan dengan keras.
Toh hidup saya bukan untuk mencari pasangan semata.
***********************************************
Saya bukan melarang siapapun untuk melontarkan pertanyaan yang sama, namun saya hanya mengungkapkan kerisihan terhadap mereka yang berani dan selalu berani untuk melontarkan pertanyaan sejenis, hampir pada setiap pertemuan.
Ingat, ada banyak hal yang bisa dipertanyakan kepada mereka yang engkau jumpai dijalan.
Tanya bagaimana kabarnya, tanya kesehatannya, apa kegiatannya, sudah kemana saja, bagaimana kabar keluarganya dan bagaimana mimpi-mimpinya.
***********************************************
Hidup bukan untuk sekedar menikah
Saya mengerti maksud saudara ketika mengatakan atau mencuatkan dalil bahwa nikah itu merupakan suatu langkah penyempurnaan agama.
Saya dan mungkin orang lain mampu menerima itu, tapi bukan gara-gara serangan dalil itu maka seolah aku harus menikah secara cepat dalam satu atau dua hari, satu atau dua minggu lagi atau mungkin sudah membawa pasangan halal saat menjumpaimu dikesempatan lain. atau harus galau habis-habisan, update sosial media yang menyentuh perihal nikah atau apalah yang mengarah kesana.
***********************************************
Hidupku bukan untuk sekedar menikah
Ya...ya...ya
Engkau memang akan berpotensi menanyakan "nunggu mapan"?
selanjutnya akan diucapkan mapannya barengan dong..........
josh kale.....
Terima kasih sudah mengingatkan, tapi ingat, hidupku bukan seperti hidupmu yang sibuk mengurusi waktu nikah.
Bukan berarti saya tidak memiliki niat mau menikah,
Engkau sendiri kan tau kita sama sama manusia.
***********************************************
Kawan, nikah itu memang sebuah kebaikan
Tapi jika kita sudah mau dan mampu
saya tidak bilang mampu secara finansial, mampu secara ini itu dan segalanya,
saya hanya bilang, menikahlah kalau kamu sudah mau menikah dan mampu untuk melakukannya
Tidak usah diumbar-umbar betul masalah nikah itu, apalagi engkau juga memiliki nasib yang sama denganku.
Kalau engkau sudah nikah, cukuplah engkau menanyakannya dengan secukupnya.
***********************************************
Semoga engkau mengerti bahwa hidupku dan hidupmu bukan hanyak sekedar untuk menikah
Saya mengerti maksud saudara ketika mengatakan atau mencuatkan dalil bahwa nikah itu merupakan suatu langkah penyempurnaan agama.
Saya dan mungkin orang lain mampu menerima itu, tapi bukan gara-gara serangan dalil itu maka seolah aku harus menikah secara cepat dalam satu atau dua hari, satu atau dua minggu lagi atau mungkin sudah membawa pasangan halal saat menjumpaimu dikesempatan lain. atau harus galau habis-habisan, update sosial media yang menyentuh perihal nikah atau apalah yang mengarah kesana.
***********************************************
Hidupku bukan untuk sekedar menikah
Ya...ya...ya
Engkau memang akan berpotensi menanyakan "nunggu mapan"?
selanjutnya akan diucapkan mapannya barengan dong..........
josh kale.....
Terima kasih sudah mengingatkan, tapi ingat, hidupku bukan seperti hidupmu yang sibuk mengurusi waktu nikah.
Bukan berarti saya tidak memiliki niat mau menikah,
Engkau sendiri kan tau kita sama sama manusia.
***********************************************
Kawan, nikah itu memang sebuah kebaikan
Tapi jika kita sudah mau dan mampu
saya tidak bilang mampu secara finansial, mampu secara ini itu dan segalanya,
saya hanya bilang, menikahlah kalau kamu sudah mau menikah dan mampu untuk melakukannya
Tidak usah diumbar-umbar betul masalah nikah itu, apalagi engkau juga memiliki nasib yang sama denganku.
Kalau engkau sudah nikah, cukuplah engkau menanyakannya dengan secukupnya.
***********************************************
Semoga engkau mengerti bahwa hidupku dan hidupmu bukan hanyak sekedar untuk menikah
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih.