Sabtu, 14 Maret 2015

Belajar Sabar Yuk Di BKM

Assalaamu'alaykum
Kemaren, Sabtu 14 Maret 2014 rencananya kami sudah memulai agenda rapat kerja disebuah komunitas luar biasa yang dipenuhi kader - kader tanggunh. Sebenarnya agenda ini sudah disepakati akan dimulai kemaren lusa, namun karena halangan dan rintangan yang menghadang silih berganti, maka dengan penuh kesabaran kami menunda agenda tersebut sampai esok hari jam 13.00 dengan harapan dihadiri oleh lebih banyak manusia. 
Haripun berganti, kini waktu yang sudah ditetapkan sudah tiba, aku melangkahkan kaki menuju sebuah ruangan kosong di lantai dua bertemankan kursi - kursi yang terdiam membisu. Akupun terheran dengan kesabaran ruangan tersebut yang tetap sabar meskipun sunyi dan bergeming. Langkah kakiku sudah melewati jalur penghubung antara koridor dengan ruangan sunyi itu sambil memastikan apakah aku yang terlalu cepat datang atau memang sahabatku masih berada dijalan sehingga belum ada yang dapat hadir. Akan tetapi jam sudah menunjukkan 13.30
"Oh, mungkin mereka masih ada kegiatan sehingga masih meninggalkanku sendiri disini".
Aku mencoba menunggu dan akhirnya tiba jua lima orang rekanku sebagai sahabat baru kursi - kursi itu sampai waktu yang tidak tentu. Meskipun sudah diisi oleh beberapa orang, ruangan itu tetap bergeming tanpa hentakan. Yah, mungkin aku dan rekanku sedang menjalani proses kesabaran juga bersama ruang kecil itu. 
Dalam hatiku cuma berkata, 
"Aku melakukan semua ini karena Allah. Allah pasti melihatku menunggu, merasa resah, merasa kecewa, merasa dipandang_Nya dan merasa segalanya. Aku tidak peduli agenda ini jalan atau tidak pada hari itu, yang penting aku sudah berusaha walaupun belum semaksimal yang diharapkan".
Kemudian tangan berkata:
"Yang menunjuki itu adalah Allah, bersabarlah!
berprasangka baiklah, mereka pasti sedang kuliah untuk ibadah dan membahagiakan orang tua mereka, bukan menganggap remeh jalan ini. Mereka pasti juga sudah ada yang sedang di jalan menuju ketempat ini."
Namun aku hanya tersenyum tanpa alasan dan berbisik:
"Hehe, Ya Allah semoga apapun yang terjadi padaku menjadikan aku dan keluargaku selalu memperoleh petunjuk, ridho dan rahmat-MU.

Related Posts:

  • Takdir Allah itu Indah: Maryam r.a (Bunda Maryam) Terngiang-ngiang, namun tidak tahu cara menuliskannya agar mengalir dan mudah dibaca Rasa haru tiba-tiba memancing sedikit percikan air mataku keluar membahasi sudut mataku Aku hanya berharap kalau hatiku belum mengeras da… Read More
  • Hidup Bukan Untuk Sekedar Menikah?? Setiap orang memang memiliki gaya berfikirnya masing-masing, dan kita selaku orang yang dididik memakluminya. Hidup tidak pernah kembali ke masa lalu, meskipun kita dibohongi dengan dunia perfilman yang menunjukkan ada be… Read More
  • Umak dan Ayah (Ibu dan Ayah) 23 Agustus 2017 Entah kenapa, malam ini saya ingin menulis hal ini. mudah-mudahan kelak, bisa menjadi salah satu pelajaran bagiku bila sudah Allah berikan pendamping hidup dan keturunan. Ibu dan Ayahku. Cerita ini saya t… Read More
  • Keluarga dan Semangat Bahasa Inggrisnya mungkin "Family & Spirit"  Recorded 28 September 2017 Faktor Keluarga Mempengaruhi Semangat Video ini sebenarnya diambil pada 28 September 2017 di Jalan Halat menuju Jalan Ir. Juanda Medan Pa… Read More
  • Kabar: Walimahan? Waduh!! Tahan!!! Tak Payah Risau!!! Bismillah, semoga tulisan ini selalu memberi semangat dan hiburan bagiku. Harusnya aku menuliskanmu malam nanti, mulai jam 22.00 WIB, Tapi apalah dayaku duhai teknologi, hasratku mendesak Terpaksa kutuliskan siang i… Read More

1 komentar:

Terima kasih.