ORANG BAIK ITU BERNAMA "PAK BAGUS".
Copas dari grup Desa Bahagia Pelita Desa
Ada seorang Guru Kehidupan, Pak Bagus namanya.
Beliau adalah seorang guru yang sangat ceria, menyenangkan dan kocak.
Siapapun yang berada di dekatnya akan merasa nyaman dan gembira.
Keunikannya adalah bahwa ia selalu berkata, "Bagus itu..!" untuk segala hal.
Di matanya segala hal yang terjadi di dunia ini adalah "Karunia".
Hujan..?
"Bagus itu, banyak berkah, saatnya berdoa".
Sakit..?
"Bagus itu, saatnya untuk beristirahat."
Tidak naik kelas..?
"Bagus itu, jadi kamu bisa belajar lebih dalam."
Dipecat..?
"Bagus itu, saatnya belajar sungguh-sungguh untuk menjadi pengusaha.."
Disisi lain, ia seorang perfeksionis luar biasa.
Ia bisa melihat kesalahan sampai titik koma sekalipun. Bedanya dengan guru lain, ia tak pernah marah hanya gara-gara kurang titik koma.
Ia akan memberikan masukan dengan sangat teliti.
"Tulisan kamu bagus itu. Kamu cukup kritis dan analitis. Supaya lebih sempurna, coba pelajari bagaimana cara memilih dan menyusun kata-kata agar lebih meyakinkan".
"Bagus itu" tak pernah ketinggalan.
Baginya semua murid punya kelebihannya masing-masing.
Tak ada yang bodoh, tak ada yang kurang ajar.
Semua "bagus" dan bisa dibantu untuk menjadi "lebih bagus lagi".
Disinilah perannya sebagai seorang guru, untuk memberdayakan muridnya agar bisa mengeluarkan potensi terbesarnya.
Sebagai guru ia memilih untuk menjadi fasilitator, bukan instruktur.
Ia memilih untuk bertanya, bukan memerintah.
Ia memberdayakan, bukan mengoreksi.
Hal yang sama juga dilakukannya atas semua temannya.
Tidak ada korban gossip dimatanya, karena semua orang "bagus" dan "hebat."
Ia bisa melihat kebaikan dari semua hal sampai hal terkecil sekalipun.
Pak Bagus tak bisa dibilang ganteng, tapi melihat wajahnya semua orang merasa teduh. Wajah yang selalu tersenyum.
Ia tak bisa dibilang kaya raya, tapi ia selalu sejahtera, selalu bisa berbagi dan menempatkan tangan di atas.
Rejekinya ada saja. Seakan keberuntungan selalu ada dipihaknya.
"Hoki", kata orang.
Ia jarang sakit dan keluarganya pun jarang sakit. Jadi sebagai keluarga, hemat sekali mereka.
Itulah dia Pak Bagus, sebuah karunia bagi semua yang ada di sekitarnya.
Karena ketika berada di dekatnya, kita tak bisa mengeluh, tak bisa bergossip, tak bisa marah, toh itu semua akan dijawab dengan, "Bagus itu..!"
Nah, teman-teman. Kalau ada yang mau mengeluh, bayangkan ada Pak Bagus di samping anda dan langsung saja bilang dalam hati, "Bagus itu..!"
Nanti otak kita akan langsung mencerna dan mencari "bagusnya di mana ya..?".
Otak kita pintar kok. Ia akan bekerja menyesuaikan diri dengan kata-kata kita..!
Kalau ada orang mau nggossip di dekat kita, langsung jawab,
"Bagus itu. Kita bisa ambil hikmahnya. Sekarang kamu punya jalan untuk dapat pahala kan..?"
Kalau ada yang kesal gara-gara kehilangan barang,
"Bagus itu. Siapa tahu kamu kurang sedekah.
Bagus cuma kehilangan barang itu. Kalau Tuhan ambil yang lebih besar bagaimana..?"
Semua bagus...!
Karena semua kejadian terjadi atas izin-NYA dan dihadirkan oleh-NYA untuk kebaikan kita semua.
Kita saja yang seringkali sulit mencari hikmah di balik semua kejadian.
Semua orang pun sesungguhnya baik adanya, karena diciptakan oleh "Sang Maha Bagus"
Semua bagus. Semua indah..!
Maaf tulisannya agak panjang ya...!? Sudah selesai bacanya.....??
"Bagus itu..!"
👍👍👍💚💚💚😍😍😍🤝🤝🤝
Copas dari grup Desa Bahagia Pelita Desa
Ada seorang Guru Kehidupan, Pak Bagus namanya.
Beliau adalah seorang guru yang sangat ceria, menyenangkan dan kocak.
Siapapun yang berada di dekatnya akan merasa nyaman dan gembira.
Keunikannya adalah bahwa ia selalu berkata, "Bagus itu..!" untuk segala hal.
Di matanya segala hal yang terjadi di dunia ini adalah "Karunia".
Hujan..?
"Bagus itu, banyak berkah, saatnya berdoa".
Sakit..?
"Bagus itu, saatnya untuk beristirahat."
Tidak naik kelas..?
"Bagus itu, jadi kamu bisa belajar lebih dalam."
Dipecat..?
"Bagus itu, saatnya belajar sungguh-sungguh untuk menjadi pengusaha.."
Disisi lain, ia seorang perfeksionis luar biasa.
Ia bisa melihat kesalahan sampai titik koma sekalipun. Bedanya dengan guru lain, ia tak pernah marah hanya gara-gara kurang titik koma.
Ia akan memberikan masukan dengan sangat teliti.
"Tulisan kamu bagus itu. Kamu cukup kritis dan analitis. Supaya lebih sempurna, coba pelajari bagaimana cara memilih dan menyusun kata-kata agar lebih meyakinkan".
"Bagus itu" tak pernah ketinggalan.
Baginya semua murid punya kelebihannya masing-masing.
Tak ada yang bodoh, tak ada yang kurang ajar.
Semua "bagus" dan bisa dibantu untuk menjadi "lebih bagus lagi".
Disinilah perannya sebagai seorang guru, untuk memberdayakan muridnya agar bisa mengeluarkan potensi terbesarnya.
Sebagai guru ia memilih untuk menjadi fasilitator, bukan instruktur.
Ia memilih untuk bertanya, bukan memerintah.
Ia memberdayakan, bukan mengoreksi.
Hal yang sama juga dilakukannya atas semua temannya.
Tidak ada korban gossip dimatanya, karena semua orang "bagus" dan "hebat."
Ia bisa melihat kebaikan dari semua hal sampai hal terkecil sekalipun.
Pak Bagus tak bisa dibilang ganteng, tapi melihat wajahnya semua orang merasa teduh. Wajah yang selalu tersenyum.
Ia tak bisa dibilang kaya raya, tapi ia selalu sejahtera, selalu bisa berbagi dan menempatkan tangan di atas.
Rejekinya ada saja. Seakan keberuntungan selalu ada dipihaknya.
"Hoki", kata orang.
Ia jarang sakit dan keluarganya pun jarang sakit. Jadi sebagai keluarga, hemat sekali mereka.
Itulah dia Pak Bagus, sebuah karunia bagi semua yang ada di sekitarnya.
Karena ketika berada di dekatnya, kita tak bisa mengeluh, tak bisa bergossip, tak bisa marah, toh itu semua akan dijawab dengan, "Bagus itu..!"
Nah, teman-teman. Kalau ada yang mau mengeluh, bayangkan ada Pak Bagus di samping anda dan langsung saja bilang dalam hati, "Bagus itu..!"
Nanti otak kita akan langsung mencerna dan mencari "bagusnya di mana ya..?".
Otak kita pintar kok. Ia akan bekerja menyesuaikan diri dengan kata-kata kita..!
Kalau ada orang mau nggossip di dekat kita, langsung jawab,
"Bagus itu. Kita bisa ambil hikmahnya. Sekarang kamu punya jalan untuk dapat pahala kan..?"
Kalau ada yang kesal gara-gara kehilangan barang,
"Bagus itu. Siapa tahu kamu kurang sedekah.
Bagus cuma kehilangan barang itu. Kalau Tuhan ambil yang lebih besar bagaimana..?"
Semua bagus...!
Karena semua kejadian terjadi atas izin-NYA dan dihadirkan oleh-NYA untuk kebaikan kita semua.
Kita saja yang seringkali sulit mencari hikmah di balik semua kejadian.
Semua orang pun sesungguhnya baik adanya, karena diciptakan oleh "Sang Maha Bagus"
Semua bagus. Semua indah..!
Maaf tulisannya agak panjang ya...!? Sudah selesai bacanya.....??
"Bagus itu..!"
👍👍👍💚💚💚😍😍😍🤝🤝🤝