Kawan, aku memang tidak pernah mengatakan "aku sayang kalian karena allah" secara langsung.
Aku malu juga takut, karena cinta tidak ada yang abadi selain cinta sang Maha Penyayang. Cukuplah bukti yang berbicara antara kita.
Kawan, kebergabungan kita dalam perjuangan suci ini bukan semata untuk saling berjumpa disini sajakan? Aku yakin, engkau sekarang sudah menanamkan nita dan tekad baja agar dalam perjalanan ini, andai kita nanti terpisah diperjalanan, entah itu karena engkau lebih cepat atau aku yang memang lambat. Tetapkanlah bahwa kita akan kembali bertemu nanti disana, dihadapan Allah yang kita ucap sebagai ghoyat kita.
Kawan, menangislah selagi engkau masih diberi nikmat menangis, nikmati kesakitan yang teramat manis dalam meniti mil permil jalan ini.
Aku tahu, kita lahir keatas dunia ini pasti atas izin Allah juga kan?
Lahir disaat rasul dan sahabat sudah tiada, bahkan tabi' tabi'n pun juga sudah meninggalkan kita.
Zaman dimana pemerintahan kita bukanlah dari pemerintahan islam.
Zaman dimana kita terbit dalam masyarakat islam yang sakit, lemah, hancur bagaikan tidak memiliki setitikpun keberislaman itu di hati.
Tapi Aku sendiri bersyukur hari ini, engkau telah mengajakku kedalam golongan yang mau melihat islam itu bangkit kembali.
Walaupun mereka dikelilingi oleh orang-orang yang lalai dalam tugas dan kehidupannya, sibuk dengan cinta penuh noda dan zina, asyik dengan hiburan dan permainan wanita dan nafsu.
Dan kita tahu bahwa kita yang sadar hari ini memiliki tugas yang begitu besar untuk mengajak mereka merasakan apa yang kita rasakan.
Kita juga tahu ada ketakutan dalam hati ini untuk membimbing mereka karena ketidaksempurnaan kita. Namun disisi lain kita juga sadar bahwa tugas besar ini tidak memerlukan insan yang sempurna. Karena tidak ada gading yang tidak retak, tidak ada manusia yang tidak memiliki dosa.
Tugas kita adalah BERUSAHA, bukankah kita pernah bilang sendiri kalau gagal, jatuh, dicaci, tidak diterima, bentrok itu hanya perkara biasa? Masih ingatkah?
Namun kita tetap harus berdoa agar hati ini tetap ditetapkan dan diteguhkan.
Ingatlah kawan, bukan nilai harta, figuritas atau jodoh cantik atau tampan yang kita cari disini. Bukan juga supaya kita disebut anak-anak sholeh, sholeha, baik mulia.
Melainkan KERIDHAAN ALLAH kan?
karena itulah harga kita.
Mari kita bersama kembali, menuju Allah. Berdoa agar Allah selalu membantu kita, menyadarkan kembali ummat yang pingsan ini, karena kita yakin bahwa masa depan dunia ini hanyalah milik islam.
Maka kawanku, andai engkau sedang mengalami kemacetan dalam jalan ini, atau diminta mencari jalan lain, disuruh untuk berbelok, maka katakan Firman Rabbku dan Rabbmu yang terpampang jelas dalam Surat Yusuf ayat 108 itu